Hibernate
Hibernate adalah salah satu mode dalam manajemen power dimana dalam status ini komputer akan menyimpan isi memory ke dalam harddisk untuk kemudian supply power ke komponen-komponen tertentu diputus sehingga konsumsi power dapat diminimalkan.
Hibernate hampir sama dengan mode Standby, hanya saja hibernate lebih sedikit mengkonsumsi power dikarenakan dalam kondisi ini komputer tidak perlu mensupply RAM, tentunya dengan konsekuensi waktu pengaktifannya (wakeup) lebih lama dibandingkan apabila aktif dari status standby.
Pengaturan power (power management) khususnya di perangkat-perangkat yang disupply oleh batere seperti laptop sudah menjadi suatu kebutuhan. Dengan fitur ini sebuah perangkat dapat dikontrol agar mengurangi konsumsi power sehingga life time batere dapat lebih lama (efisiensi pemakaian power).
Intel dan Microsoft mengembangkan secara bersama-sama APM (Advanced Power Management), yaitu API yang mengijinkan BIOS untuk menjalankan fungsi pengaturan konsumsi power, misalnya dengan cara mengurangi kecepatan CPU, mematikan putaran harddisk atau mematikan supply power ke monitor ketika berada pada kondisi tidak aktif setelah periode waktu yang telah ditentukan.
Monitor yang mendukung fungsi API seperti ini biasanya disebut sebagai green monitor, artinya monitor yang ramah lingkungan.
Tapi fitur ini jangan disamakan dengan screensaver, karena screensaver adalah software yang dibuat dengan tujuan mencegah monitor terbakar, yaitu dengan cara mencegah setiap pixel mengeluarkan warna yang sama setiap saat, biasanya dengan cara menghentikan penembakan ion sehingga yang terlihat di user adalah warna hitam/blank.
Solusi lain dari pengaturan power ini adalah ACPI (Advanced Configuration and Power Interface) yang dikembangkan oleh HP, Intel, Microsoft, Phoenix dan Toshiba. ACPI merupakan pengembangan lebih lanjut dari APM, perbedaan yang paling mendasar jika dibandingkan dengan APM adalah APM menugaskan pengaturan power ke BIOS dengan mengijinkan interverensi dari OS yang terbatas, sementara ACPI mengijinkan OS untuk mengontrol pengaturan power, sementara BIOS hanya diberi tugas untuk berkomunikasi dengan hardware secara lebih detail, tapi harap diingat, pengontrolannya tetap ditangani oleh OS.
ACPI tidak hanya menghadirkan kemampuan manajemen power di lingkungan komputer portable sebagaimana APM tapi fitur ini juga tersedia bagi komputer desktop dan server. Beberapa vendor komputer (seperti asus dan compaq) mengembangkan lebih lanjut fitur ini untuk kepentingan yang lain, yaitu tombol multimedia.
Ada kelemahan dari ACPI, yaitu tidak dapat diaplikasikan untuk komputer lama karena diperlukan modifikasi OS, chipset motherboard bahkan untuk beberapa fungsinya CPU pun perlu dimodifikasi.
ACPI mendefinisikan 5 tingkatan status power yang berbeda, yaitu:
S0 – Aktif dengan power penuh
S1 – Standby, dengan menghentikan suply power untuk display dan drive, tapi suply power untuk CPU, memori dan kipas masih tetap ada.
S2 – Standby, dengan menghentikan suply power untuk CPU dan cache.
S3 – Standby, dengan suply power minimal, yaitu untuk menghidupi RAM yang dipergunakan untuk proses startup yang cepat.
(Ini berguna bagi desktop karena membuat desktop tetap siap pakai, tapi mengurangi bising dari kipas dan disk drive)
S4 – Hibernate dengan seluruh suply power diputus dan image dari desktop disimpan ke disk.
S5 – Suply power benar-benar diputus dan tidak ada image yang disimpan ke disk.
Referensi:
http://www.acpi.info/
Implementasi ACPI di linux
Software Suspend 2 for Linux
Leave a Reply