Kompetitor
Semalem gue gak bisa tidur, nggak tau kenapa hawanya gak enak banget. Kebetulan emang malem itu ada gempa yang kata detikcom berkekuatan 5.5 skala ritcher. Tapi yang bikin gak bisa tidur kayaknya sih bukan itu …
Mungkin yang bikin gak bisa tidur gara-gara kemaren siang abis ngobrol-ngobrol … heran, kenapa masih ada aja orang yang menganggap bisnis itu jahat, masih banyak yang menganggap kalo kompetitor di bisnis harus dihindari atau dihilangkan (monopoli?)
Eh, jadi inget ama masa kejayaannya aplikasi-aplikasi closed-source, dimana pada waktu itu kesan yang gue terima adalah orang-orang komputer adalah orang yang pelit ilmu (mmhh, sekarang masih gitu gak ya).
Monopoli dijadiin senjata pamungkas (hahahah…jadi inget telkom)
Begitu sempitnya kah orang-orang itu memandang arti sebuah kompetisi, sampai-sampai menganggap kompetitor adalah musuh yang harus dilibas ? Padahal kan lebih enak kalo kompetitor itu dijadiin rekanan. Nyari musuh itu gampang, nyari temen itu susah. Makin banyak temen, insya Allah rejeki juga makin banyak, nggak perlu sampe harus libas-melibas antar kompetitor segala.
Ah lier …
Leave a Reply