Kapal Pecah
Udah hampir seminggu ini (tepatnya mulai Jum’at 2 Sept 2005) kondisi rumah kayak kapal pecah. Berawal dengan datangnya empat orang yang membobol dinding rumah sebelah kiri dan secara perlahan tapi pasti merembet sampe ke ruang tengah. Sudahlah mana di rumah lagi sendirian gara-gara bini gue lagi di Surabaya selama 2 minggu, home alone deh.
Rencananya sih pengen ngerombak rumah (menghilangkan beberapa kamar yang sudah tidak ada penghuninya) en memplester ulang bagian tembok yang lembab. Kamar yang dulu dihuni oleh Bang Didi + Budi akan saya alihfungsikan sebagai ruang tamu, dua ruang kamar akan dihilangkan yaitu mantan kamarnya Piet+Pete dan mantan kamarnya (Alm) Yayak. Kedua mantan kamar ini akan disatukan dengan ruang tengah, yang direncanakan sebagai ruang keluarga. Ex-kamarnya Epat akan dibongkar juga dan dialihfungsikan sebagai dapur. Beberapa dinding yang sebelumnya membatasi ruang tengah akan dihilangkan supaya lebih luas (mudah-mudahan cukup luas untuk main futsal π
Kamarnya [ab]Doel bakal disatukan kembali dengan kamar utama, lumayan ada sedikit ruang tambahan unt ruang kerja. Karena ruang tamu sudah dialokasikan ke tempat yang baru, maka ruang yang lama 3/4-nya akan dibuat jadi kamar tamu, tapi kali ini saya tidak pengen membuatnya secara permanen, jadi sewaktu-waktu bisa dengan gampang dibongkar. Hasil akhirnya nanti jadi hanya akan ada 3 kamar dari yang sebelumnya 7 kamar. Mantan kamarnya XT+Chulix mungkin tdk akan banyak dirombak. Plus sedikit renovasi di kamar mandi.
Walaupun momennya kurang tepat, mengingat rupiah yang terus terpuruk, tapi mau gimana lagi dari pada nanti malah gue yang gak punya waktu buat nungguin. Masih untung (dasar orang Jawa, dalam kondisi apapun tetep aja untung π ada adek gue yang bisa bantu-bantu ngerancang ulang rumah ini, kebetulan dia sedang liburan.
Pfff, satu bulan hidup di kapal pecah …
Leave a Reply