Makin Jarang Berolahraga
Waktu jaman kuliah dulu, atau bahkan pada masa-masa smp-sma, hampir setiap hari saya berolahraga. Tidak di Gym atau di tempat-tempat fitnes, tapi di lapangan sepak bola, lapangan basket, lapangan volley bahkan di pinggir/tengah jalan. Memang olahraga yang saya paling suka itu jenis olahraga permainan berkelompok. Dulu ketika jaman kuliah, futsal belum ramai, tapi kita selalu bermain sepak bola di lapangan volley di belakang gedung elektro baru. Ini memang bukan futsal, tapi sepakbola ala songolimoers. Aturan permainannya cukup simpel, tidak terlalu berbeda dg peraturan sepakbola biasa, ada 2 gawang kecil yg dibuat memakai tumpukan sepatu/batu. Lama-kelamaan malah memakai kaki meja pingpong kemudian ganti lagi memakai Aki (ya kebetulan di belakang gedung ada tumpukan aki bekas STO yg sudah tidak dipakai, walaupun sdh tdk dipakai, tetep aja kita diomelin, katanya ndak boleh dipake itu aki …. kekekekeke). Ketika bola keluar lapangan, siapapun yg tercepat mengambil bola, boleh melemparnya ke dalam lapangan … hehehehe. Aturan lainnya lebih simpel lagi, ya tidak ada aturan š
Masa awal kuliah, saya lebih banyak bermain basket, setiap jam kuliah kosong, pasti kita langsung lari ke lapangan. Sore hari biasanya kita langsung tancap gas ke Cangar, daerah dingin di kota Batu. Enak di sana, ketawa-ketiwi sambil makan ketan sebelum/sesudah berendam di air hangat alam, ato sesekali mampir beli jagung bakar.
Kalau volley, paling saya suka ikut waktu pertandingan antar angkatan. Hanya sebagai penggembira, posisi saya biasanya sebagai tosser (pengumpan). Walaupun hanya sebagai tim penggembira, tapi menangan … hehehehe. Musuh-musuh kita biasanya keder duluan dg supporter yg datang mendukung ketika kita bertanding, ditambah lagi dengan aksi gila temen-temen, alhasil pertandingan tidak hanya sekedar melibatkan teknis, tapi lebih banyak ke kuat-kuatan mental š
Demikian juga untuk sepak bola lapangan besar, hanya sesekali aja ikut main, terutama saat pertandingan antar angkatan, maklum nafas marlboro.
Tapi waktu SMA, hampir tiap minggu ato minimal 1 bulan sekali saya main sepakbola lapangan besar, sewa lapangan yang 1 jamnya 7500 rupiah di dekat Pasar PSPT (Daerah Tebet, kebetulan deket dengan sekolah).
Sehari-harinya, kita main sepakbola di lapangan basket (jaman itu olahraga nasional sekolah saya memang basket) menggusur para pebasket yg biasanya main di situ, sorry guys.
Waktu SMP, saya lebih sering main volley. Seminggu sekali main sepakbola di lapangan depan rumah yang kebetulan jarang dipakai. Bertanding lawan kelas-kelas yang lain (1 angkatan ada 8 kelas), tiap orang urunan 100 rupiah, yang kalah menyerahkan uang ini ke yang menang, lumayan buat beli es. š
Di Halim memang banyak lapangan sepakbola, jadi tidak perlu sewa, langsung pakai saja, terlebih yang main anak sekolah. Paling juga diusir kalo memang ada instansi yg kebetulan sudah sewa terlebih dahulu.
Itu dulu, sekarang, saya sudah sangat jarang berolahraga. Berangkat kantor paling pagi jam 8, tapi biasanya sih jam 10-11, pulang lebih sering malam, ntah kalo di depan komputer suka gak ingat waktu.
Ntah dapat ilham dari mana, kok tiba-tiba saya pengen punya sepeda. Pikiran saya mungkin bisa saya pake untuk olahraga di hari sabtu-minggu, atau sekalian dipakai untuk ber-bike to work. Sempat ngeliat komunitas b2w indonesia, lucu juga.
Leave a Reply